Hidup ini punya lebih banyak rahasia-rahasia tentang keajaiban. Selamat menemukan harta karun itu!

Pages

Euforia Wisuda

SELAMAT!!!!Hari ini wisuda IT Telkom terakhir, selanjutnya bakal jadi Telkom University. Selamat buat sepupu gantengku Taufik Hidayat Prihandono, ST. :)

Wisuda adalah momen yang ditunggu2, senyum sumringah orang tua ikut menular di aku, tapi tidak lama. aku sedih, ketika ingat aku nanti akan wisuda juga. Aku ga tau gimana cara melewatkannya tanpa senyum sumringah itu. Aku sangsi apa aku bakal wisuda dengan ibu saja atau dengan ledua orang tua? Ah, buat apa ada keduanya kalau hanya akan membuatku malu dan berkecil hati. Tapi apa adil jika hanya mengundang salah satu? Bagaimanapun aku rindu ayah, aku ingin ayah, namun bukan ayah seperti sekarang..

Ah, euforia wisuda ya?
apa aku akan merasakannya juga?
Wisuda beberapa waktu lalu aku melihat ada bapak2 luar pulau jawa yang logat kedaerahannya kental, bentak2 macam orang temperamen di depan semua orang. Yang jadi keluarganya keliatan malu banget, apalagi anaknya yg lagi pakai baju nasional dan toga. Dan aku takut, seperti itu kondisi jika aku mengajak orang yang di akteku tertulis sebagai bapak.

Euforia wisuda yang mana yang aku ingin?engga ada. kayaknya aku bakal nangis pas wisuda. ya, aku sendirian, aku single, dan aku tidak punya keluarga yang bahagia.
Euforia mana yang bisa kuharap datang?

Ah, aku jadi tidak ingin ada momen wisuda..

Macet

Pintu hatiku udah terbuka, kalau kamu mau masuk, silahkan. Kalau kamu mau berjalan keluar pun, pintu itu masih aku biarkan terbuka. Tapi tolong sih, jangan berdiri di tengah2 pintu, blocking dari kamu bikin macet. Macet itu ngga enak, apalagi kalau hati yang macet pada kekosongan.

Prasadika Megantari Pradina, (road to) S.T.

Kronologi WA yang membuktikan betapa benar bahwa Allah mengikuti prasangka hamba-Nya. Secepat ini Allah mengabulkan. Mungkin memang ini waktuku, waktu yang tepat untukku. Alhamdulillah, hanya itu yang terus terucap. Berkah di hari Jumat, Berkah pada bulan Ramadhan meski aku belum bisa berpuasa...

Menikmati

Kesendirian itu menyenangkan untuk dinikmati. Ya, dinikmati, bukan diratapi. Bagaimana tidak sedih, jika kesendirian itu ada di tengah keramaian. Seolah kita sudah sangat dekat dengan seseorang tapi ternyata batas antara aku dan dia sangat tebal. mungkin tidak baginya, hanya saja itu benar bagiku.