Hidup ini punya lebih banyak rahasia-rahasia tentang keajaiban. Selamat menemukan harta karun itu!

Pages

Mine and Yours

Mine and Yours



Late night call semalam mengobati rindu late night call yang sudah lama tidak kita lakukan. Dan terlebih, mampu membangunkanku dari mimpi absurd yang membuat aku sedikit kacau. Tuhan begitu baik, mimpi "buruk" itu terhenti dan tidurku nyenyak lagi. 

Dan biarkan aku tau jika kamu benar-benar menginginkanku untuk bersamamu, memeluk mimpi kita lagi, dan mewujudkannya bersama. Kita akan melangkah beriringan, memudarkan dinding pembatas kita dengan pernikahan yang sakral. You're mine, kan? Cause I'm (already) yours, hon.

Jika aku tau dari dulu bahwa kepergianku akan membuat hidupmu terasa sepi, aku tidak akan pernah melakukannya.

Warm Regards, Rainbow

"Piano Hutan" Milikku

Saat adamski tidak lolos babak kedua, dia justru bisa menyemangati amamiya junior sehingga amamiya bisa memainkan permainan pianonya sendiri. Hal yang dari dulu ga bisa dillakukan oleh amamiya junior, dengan fasih dilakukannya berkat adamski, seseorang yang dianggapnya "nothing"

Aku adamski, dan mama adalah amamiya junior. Ayo lalui ini bersama-sama ma, aku akan selalu ada untuk mama :)

Walau tdk sempurna, bahkan bisa dibilang cacat, tapi iaku telah memainkan permainan "piano"ku sendiri. Mama juga pasti bisa kan? Jangan peduli pedulikan orang. Mama yang menjalaninya, bukan mereka.

Is that you (again)?

Kupikir saat kita menangis kemarin, kamu sudah kembali menjadi milikku. Ah ternyata salah. Semua masih tentang dulu, dulu, dan dulu. Setiap perbincangan selalu membuatku terpojok. Untuk ngambek dan manjapun rasanya tidak ada tempat. Semua hanya tentang hatimu, perasaanmu. Harusnya kamu memberiku sedikit saja tempat untuk bersandar, bukan terus memintaku mengejarmu

Kalau memang tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kepercayaanmu padaku, apa perlu aku berusaha lagi. Sampai sejauh mana aku bisa mencoba lagi, sebanyak apa lagi cara yang harus kuambil. Batasan yang kamu buat sudah jelas, bahkan terlalu jelas. Kurasa kembalinya aku, memang tidak berarti apa-apa. Seperti katamu, tentang masa dulu, yang bahkan sampai sekarang kamu masih hidup di dalamnya. Dan aku lega, karena aku masih bisa mencintaimu dengan kondisi ini. Aku hanya akan menunggu, dengan sabar, sangat sangat sabar, dan aku percaya kamu akan kembali.

Easy or Strong?

Quote yang gue jadiin welcome screen kali ini:


Kalau kita terus diberi yang mudah, darimana kita bisa belajar? Apa bisa menjadikan kita sebagai orang yang kuat?

Jika apa yang menimpa kita terasa berat, itu karena Allah menganggap bahwa kita adalah orang yang paling bisa melewatinya.

Mintalah kekuatan dan kemudahan daripada hanya sekedar meminta yang mudah. See the different?;)

Minim Keberanian

Jadi ini yang namanya patah hati?
Sampai apa yang pernah diingini darinya ga berani diutarakan (lagi) ke orang lain
Jadi begini rasanya kecewa?
Sampai semua harap yang muncul untuk orang yang disebut kekasih, kini hanya disimpan rapat-rapat

Mungkin ini cuma rasa takut kan sesuatu yang tak terbalas
Sebut saja ketakutan itu takut untuk memiliki hasrat
Hasrat yang dulu pernah ada, sekarang tersimpan rapi di pojok sesal

Hasrat untuk dikenalkan ke keluarganya
Hasrat untuk mencemburuinya
Hasrat untuk membuat dreamlist dan membubuhkan checklist
Hasrat untuk mencari perhatiannya
Hasrat untuk mendapatkan perlakuan manisnya
Hasrat untuk membuatnya cemburu
Hasrat untuk ngambek
Hasrat untuk manja
dan sejumlah hasrat-hasrat lain yang menciut lalu nyaris hilang

Sebesar itukah pengaruh rasa takut?

Kurasa memang benar..

dan kebenaran yang terpenting adalah kebenaran dalam hal mencintaimu
tidak penting lagi bagiku bagaimana kamu mencintaiku
bagiku, rasanya masih hambar
kamu bukan kamu yang dulu
sementara aku, kemungkinan besar, diam-diam masih mengobati sakitku sendiri

Caramu memperlakukanku bahkan terasa pahit
saat kamu mengungkit lagi bagaimana hatiku sempat berpaling darimu
apa tidak cukup dengan aku kembali padamu seutuhnya?

Bisakah kamu, mengembalikan hasratku yang hilang?
setidaknya, ajari aku untuk berani menaruh hasrat padamu
hanya kamu, D!