Jadi ini yang namanya patah hati?Sampai apa yang pernah diingini darinya ga berani diutarakan (lagi) ke orang lain
Jadi begini rasanya kecewa?
Sampai semua harap yang muncul untuk orang yang disebut kekasih, kini hanya disimpan rapat-rapat
Mungkin ini cuma rasa takut kan sesuatu yang tak terbalas
Sebut saja ketakutan itu takut untuk memiliki hasrat
Hasrat yang dulu pernah ada, sekarang tersimpan rapi di pojok sesal
Hasrat untuk dikenalkan ke keluarganya
Hasrat untuk mencemburuinya
Hasrat untuk membuat dreamlist dan membubuhkan checklist
Hasrat untuk mencari perhatiannya
Hasrat untuk mendapatkan perlakuan manisnya
Hasrat untuk membuatnya cemburu
Hasrat untuk ngambek
Hasrat untuk manja
dan sejumlah hasrat-hasrat lain yang menciut lalu nyaris hilang
Sebesar itukah pengaruh rasa takut?
Kurasa memang benar..
dan kebenaran yang terpenting adalah kebenaran dalam hal mencintaimu
tidak penting lagi bagiku bagaimana kamu mencintaiku
bagiku, rasanya masih hambar
kamu bukan kamu yang dulu
sementara aku, kemungkinan besar, diam-diam masih mengobati sakitku sendiri
Caramu memperlakukanku bahkan terasa pahit
saat kamu mengungkit lagi bagaimana hatiku sempat berpaling darimu
apa tidak cukup dengan aku kembali padamu seutuhnya?
Bisakah kamu, mengembalikan hasratku yang hilang?
setidaknya, ajari aku untuk berani menaruh hasrat padamu
hanya kamu, D!
No comments:
Post a Comment